Jasa Injeksi / Suntik Beton Professional Palopo

August 31, 2017 syamsul alam 0 Comments

analisa harga satuan pekerjaan grouting beton

Pembetulan Dan Perkuatan Struktur Beton

Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan pada saat masa layannya maupun pada dikala pengerjaan konstruksi, maka dibutuhkan pengetahuan mengenai teknologi pembetulan dan perkuatan yang pas guna.
Pada paper ini akan disampaikan beberapa cara serta material pembetulan dan perkuatan yang dapat diaplikasikan, dan kontrol kwalitas selama dan sesudah pelaksanaan pelaksanaan pembenaran dan perkuatan. Selain itu juga dibahas mengenai penerapan Self Compacting Concrete (SCC) pada cara perkuatan

Jasa Injeksi Beton di Palopo seperti kita ketahui semua, pada saat ini dengan makin banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan struktur maupun non-struktur; pada dikala masa layannya maupun pada dikala cara kerja pembangunan; yang diakibatkan oleh faktor dari bangunan itu sendiri ataupun faktor dari luar. Dimana wujud dan tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari yang ringan sampai berat.

Dengan adanya tuntutan bahwa bangunan yang mengalami kerusakan patut sudah bisa secepatnya difungsikan kembali, maka perlu adanya penanganan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi, bagus dengan melaksanakan koreksi maupun perkuatan. Seringkali dengan terbatasnya waktu, maka perbaikan atau perkuatan yang dikerjakan tidak mengamati beberapa kaidah yang terkait dengan kapasitas struktur dan prosedur pelaksanan serta kontrol mutu.

Oleh sebab itu untuk menerima hasil pembetulan dan perkuatan yang tepat guna dan menempuh sasaran yang sudah diatur, karenanya perlu dilaksanakan investigasi untuk menerima data-data kerusakan bagus via pengamatan visual ataupun dengan bantuan pengujian non-destructive maupun semi destructive dan mereview dokumen dari struktur yang ada. Dari hasil investigasi hal yang demikian, kemudian dikerjakan analisa dan evaluasi pada struktur hal yang demikian untuk memutuskan apakah kerusakan yang terjadi hanya perlu perbaikan atau perlu perkuatan atau dalam situasi yang terjelek struktur yang mengalami kerusakan semestinya dikerjakan pembongkaran dan dibangun struktur baru.

Cara Dan Material Perbaikan

Penentuan sistem dan material pembetulan lazimnya tergantung pada tipe kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, peralatan yang tersedia, kemampuan tenaga pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan pelaksanaan, waktu proses dan biaya pembetulan.

Tipe kerusakan yang sering terjadi adalah kerusakan berupa keretakan dan spalling (terlepasnya komponen beton).

Keretakan

Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur umumnya terjadi pada faktor struktur beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, dapat dipakai sistem injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau cuma menjalankan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, diaplikasikan metode injeksi dengan material epoxy yang memiliki viskositas yang rendah, sehingga dapat mengisi dan sekaligus merekatkan kembali bagian beton yang terpisah.
Cara injeksi dapat dilaksanakan secara manual maupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya keretakan.

Spalling

Metode pembetulan pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

Patching

Untuk spalling yang tak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan zona yang tidak luas, dapat digunakan sistem patching.
Sistem pembetulan ini yaitu sistem koreksi manual, dengan menjalankan penempelan mortar secara manual. Pada saat proses yang wajib dilihat ialah penekanan pada ketika mortar ditempelkan; sehingga benar-benar didapat hasil yang padat.
Material yang digunakan seharusnya memiliki sifat gampang dikerjakan, tidak susut dan tak jatuh setelah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang dapat dipasang setiap lapis), lebih-lebih untuk pekerjaan pembetulan overhead. Umumnya yang digunakan ialah monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, bisa dipakai sistem grouting, merupakan sistem koreksi dengan melaksanakan pengecoran menggunakan bahan non-shrink mortar.
Cara ini dapat dijalankan secara manual (gravitasi) atau menggunakan pompa.
Pada sistem pembetulan ini yang perlu diperhatikan merupakan bekisting yang terpasang seharusnya benar-benar kedap, supaya tak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan wajib kuat agar cakap membendung tekanan dari bahan grouting.
Material yang digunakan wajib memiliki sifat mengalir dan tidak susut. Umumnya digunakan bahan dasar semen atau cat epoxy.

Shotcrete (Beton Tembak)

Jika spalling yang terjadi pada area yang sangat luas, karenanya sebaiknya diterapkan metode Shot-crete. Pada metode ini tidak dibutuhkan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada lazimnya.
Cara shotcrete ada dua sistim merupakan dry-mix dan wet-mix.
Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga mutu dari beton yang ditembakkan amat tergantung pada keahlian energi yang membatasi selang, yang mengendalikan jumlah air. Melainkan sistim ini betul-betul gampang dalam perawatan mesin shotcretenya, karena tidak pernah terjadi ‘blocking’.
Pada sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga kwalitas beton yang ditembakkan lebih seragam. Tapi sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi jikalau hingga terjadi ‘blocking’.
Pada cara shotcrete, umumnya dipakai additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Cara pembenaran lainnya untuk membetuli kerusakan berupa spalling yang cukup dalam yaitu dengan sistem Grout Preplaced Aggregat. Pada cara ini beton yang diwujudkan yakni dengan metode menempatkan sejumlah agregat (biasanya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, sesudah itu dilaksanakan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
Material grout yang lazimnya digunakan yakni polymer grout, yang memiliki flow cukup tinggi dan tidak susut.

Cara Dan Material Perkuatan

Dalam pemilihan metode perkuatan, sepatutnya diamati beberapa hal ialah kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, peralatan yang tersedia, kemampuan energi pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan cara kerja, waktu proses dan tarif perkuatan.

Cara perkuatan yang umumnya dijalankan yaitu :

  • Memperpendek bentang dari struktur dengan konstruksi beton maupun dengan konstruksi baja.
    Tujuannya yaitu memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, tetapi seharusnya ditelaah ulang akibat dari perpendekan jangka ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam hal yang demikian. Lazimnya dilaksanakan dengan menambah balok atau kolom bagus dari beton maupun dari baja.
  • Memperbesar dimensi ketimbang konstruksi beton.
    Biasanya diaplikasikan beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture beton generasi baru, dimungkinkan untuk menghasilkan beton yang bisa memadat sendiri (self compacting concrete), dibahas di komponen 4 – Self Compacting Concrete. Dampak dari penambahan dimensi tersebut, karenanya sepatutnya dilihat bahwa secara keseluruhan beban dari Bangunan hal yang demikian bertambah, sehingga semestinya dilakukan analisa secara menyeluruh dari struktur atas sampai pondasi.
  • Menambah plat baja. Tujuan dari penambahan ini yakni untuk menambah daya pada bagian tarik dari struktur Bangunan. Didalam penambahan plat baja hal yang demikian, patut dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur yang ada, biasanya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton diterapkan epoxy adhesive.
  • Menjalankan external prestressing. Dengan metode ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan melakukan prestress di luar struktur, bukan didalam seperti pada struktur baru. Memakai perlu dipandang adalah penempatan anchor head, sehingga tak menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada.
    Material yang umumnya diaplikasikan merupakan baja prestress, namun pada dikala ini sudah mulai diterapkan bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).
  • Wujud FRP (Fibre Reinforced Polymer)
    Prinsip daripada penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, merupakan menambah energi di komponen tarik dari struktur. FRP yang sering diterapkan pada perkuatan struktur yaitu dari bahan carbon, aramid dan glass. Wujud FRP yang kerap diterapkan pada perkuatan struktur ialah Plate / Composite dan Fabric / Wrap. Bentuk plate lebih tepat sasaran dan efisien untuk perkuatan lentur baik pada balok maupun plat serta pada dinding; sedang wujud wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas muatan axial dan geser pada kolom./li>

Informasi Lengkap Pemesanan

Google Maps: https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1mam0F9p_pMJ6kDE8x3Wz9JTFKz-RbGqj&ll=-6.252810003415505%2C106.831905&z=16
Note: https://www.facebook.com/notes/distributor-of-industrial-supply/kontraktor-jasa-injeksi-beton/1785191041780775/
Event: https://www.facebook.com/events/1732979133431399/
Portfolio Produk: https://www.facebook.com/1681607345472479/photos/?tab=album&album_id=1685055988460948
Behance: https://www.behance.net/gallery/60202959/Jasa-Injeksi-Beton