Jasa Injeksi / Suntik Beton Professional Palangkaraya

September 18, 2017 syamsul alam 0 Comments

analisa harga satuan pekerjaan grouting beton

Pembetulan Dan Perkuatan Struktur Beton

Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan pada dikala masa layannya maupun pada saat progres konstruksi, karenanya diperlukan pengetahuan mengenai teknologi perbaikan dan perkuatan yang ideal guna.
Pada paper ini akan disampaikan beberapa cara serta material perbaikan dan perkuatan yang bisa dipakai, dan kontrol kualitas selama dan sesudah pelaksanaan proses perbaikan dan perkuatan. Kecuali itu juga dibahas mengenai penerapan Self Compacting Concrete (SCC) pada cara perkuatan

Jasa Injeksi Beton di Palangkaraya seperti kita kenal segala, pada ketika ini dengan makin banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan struktur maupun non-struktur; pada dikala masa layannya maupun pada ketika pengerjaan pembangunan; yang diakibatkan oleh faktor dari bangunan itu sendiri ataupun faktor dari luar. Dimana bentuk dan tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari yang ringan hingga berat.

Dengan adanya tuntutan bahwa bangunan yang mengalami kerusakan harus telah bisa secepatnya difungsikan kembali, maka perlu adanya penanganan kepada kerusakan-kerusakan yang terjadi, bagus dengan melaksanakan perbaikan maupun perkuatan. Seringkali dengan terbatasnya waktu, karenanya pembetulan atau perkuatan yang dikerjakan tidak memperhatikan beberapa kaidah yang terkait dengan kapasitas struktur dan prosedur pelaksanan serta kontrol kualitas.

Oleh sebab itu untuk menerima hasil perbaikan dan perkuatan yang tepat guna dan menempuh sasaran yang telah ditentukan, karenanya perlu dikerjakan investigasi untuk menerima data-data kerusakan bagus via pengamatan visual maupun dengan bantuan pengujian non-destructive maupun semi destructive dan mereview dokumen dari struktur yang ada. Dari hasil investigasi hal yang demikian, kemudian dilakukan analitik dan evaluasi pada struktur hal yang demikian untuk memastikan apakah kerusakan yang terjadi hanya perlu pembetulan atau perlu perkuatan atau dalam situasi yang terjelek struktur yang mengalami kerusakan harus dijalankan pembongkaran dan dibangun struktur baru.

Metode Dan Material Koreksi

Penentuan sistem dan material pembenaran umumnya tergantung pada macam kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, kelengkapan yang tersedia, kecakapan energi pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan proses, waktu proses dan tarif perbaikan.

Tipe kerusakan yang acap kali terjadi adalah kerusakan berupa keretakan dan spalling (terlepasnya bagian beton).

Keretakan

Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur lazimnya terjadi pada unsur struktur beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, dapat diaplikasikan cara injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau cuma menjalankan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, digunakan sistem injeksi dengan material epoxy yang memiliki viskositas yang rendah, sehingga bisa mengisi dan sekaligus merekatkan kembali komponen beton yang terpisah.
Cara injeksi bisa dilakukan secara manual maupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya keretakan.

Spalling

Sistem pembetulan pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

Patching

Untuk spalling yang tak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan area yang tidak luas, bisa diterapkan cara patching.
Sistem pembetulan ini yaitu sistem pembenaran manual, dengan menjalankan penempelan mortar secara manual. Pada ketika progres yang wajib dilihat merupakan penekanan pada saat mortar direkatkan; sehingga benar-benar didapat hasil yang padat.
Material yang diterapkan semestinya mempunyai sifat mudah dilaksanakan, tak susut dan tidak jatuh setelah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang bisa dipasang tiap-tiap lapis), terutama untuk pekerjaan pembenaran overhead. Umumnya yang diterapkan yakni monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, dapat diaplikasikan sistem grouting, adalah sistem pembenaran dengan melaksanakan pengecoran menggunakan bahan non-shrink mortar.
Metode ini dapat dikerjakan secara manual (gravitasi) atau memakai pompa.
Pada metode pembetulan ini yang perlu diperhatikan adalah bekisting yang terpasang sepatutnya benar-benar kedap, agar tidak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan wajib kuat agar mampu menahan tekanan dari bahan grouting.
Material yang digunakan semestinya memiliki sifat mengalir dan tidak susut. Lazimnya digunakan bahan dasar semen atau cat epoxy.

Shotcrete (Beton Tembak)

Sekiranya spalling yang terjadi pada area yang sangat luas, karenanya sebaiknya dipakai cara Shot-crete. Pada cara ini tak dibutuhkan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada lazimnya.
Sistem shotcrete ada dua sistim merupakan dry-mix dan wet-mix.
Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga kualitas dari beton yang ditembakkan amat tergantung pada keahlian energi yang membatasi selang, yang mengendalikan jumlah air. Melainkan sistim ini sungguh-sungguh mudah dalam perawatan mesin shotcretenya, karena tidak pernah terjadi ‘blocking’.
Pada sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga mutu beton yang ditembakkan lebih seragam. Tetapi sistim ini membutuhkan perawatan mesin yang tinggi, apalagi sekiranya sampai terjadi ‘blocking’.
Pada cara shotcrete, umumnya dipakai additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Metode perbaikan lainnya untuk mengkoreksi kerusakan berupa spalling yang cukup dalam yaitu dengan sistem Grout Preplaced Aggregat. Pada sistem ini beton yang diciptakan adalah dengan sistem menempatkan sejumlah agregat (lazimnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, setelah itu dijalankan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
Material grout yang biasanya dipakai merupakan polymer grout, yang mempunyai flow cukup tinggi dan tak susut.

Cara Dan Material Perkuatan

Dalam pemilihan metode perkuatan, wajib dilihat beberapa hal yakni kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, perlengkapan yang tersedia, kecakapan tenaga pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan progres, waktu cara kerja dan biaya perkuatan.

Sistem perkuatan yang lazimnya dijalankan yaitu :

  • Memperpendek rentang dari struktur dengan konstruksi beton ataupun dengan konstruksi baja.
    Tujuannya yakni memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, namun patut dianalisis ulang dampak dari perpendekan bentang ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam tersebut. Umumnya dikerjakan dengan menambah balok atau kolom baik dari beton ataupun dari baja.
  • Memperbesar dimensi daripada konstruksi beton.
    Umumnya dipakai beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture beton generasi baru, dimungkinkan untuk menciptakan beton yang bisa memadat sendiri (self compacting concrete), dibahas di bagian 4 – Self Compacting Concrete. Pengaruh dari penambahan dimensi hal yang demikian, karenanya wajib diperhatikan bahwa secara keseluruhan beban dari Bangunan tersebut bertambah, sehingga harus dilaksanakan analisa secara menyeluruh dari struktur atas sampai pondasi.
  • Menambah plat baja. Tujuan dari penambahan ini adalah untuk menambah energi pada bagian tarik dari struktur Bangunan. Didalam penambahan plat baja tersebut, semestinya dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur yang ada, biasanya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton digunakan epoxy adhesive.
  • Melakukan external prestressing. Dengan metode ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan menjalankan prestress di luar struktur, bukan didalam seperti pada struktur baru. Memakai perlu dilihat merupakan penempatan anchor head, sehingga tidak menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada.
    Material yang lazimnya dipakai merupakan baja prestress, melainkan pada dikala ini telah mulai digunakan bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).
  • Wujud FRP (Fibre Reinforced Polymer)
    Prinsip ketimbang penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, yaitu menambah daya di bagian tarik dari struktur. FRP yang kerap kali digunakan pada perkuatan struktur yakni dari bahan carbon, aramid dan glass. Format FRP yang acap kali dipakai pada perkuatan struktur yaitu Plate / Composite dan Fabric / Wrap. Format plate lebih efektif dan efisien untuk perkuatan lentur baik pada balok maupun plat serta pada dinding; sedang bentuk wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas beban axial dan geser pada kolom./li>

Informasi Lengkap Pemesanan

Google Maps: https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1mam0F9p_pMJ6kDE8x3Wz9JTFKz-RbGqj&ll=-6.252810003415505%2C106.831905&z=16
Note: https://www.facebook.com/notes/distributor-of-industrial-supply/kontraktor-jasa-injeksi-beton/1785191041780775/
Event: https://www.facebook.com/events/1732979133431399/
Portfolio Produk: https://www.facebook.com/1681607345472479/photos/?tab=album&album_id=1685055988460948
Behance: https://www.behance.net/gallery/60202959/Jasa-Injeksi-Beton