Jasa Injeksi / Suntik Beton Professional Pacitan

July 19, 2017 syamsul alam 0 Comments

analisa harga satuan pekerjaan grouting beton

Pembetulan Dan Perkuatan Struktur Beton

Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan pada dikala masa layannya ataupun pada dikala cara kerja konstruksi, maka dibutuhkan pengetahuan mengenai teknologi pembenaran dan perkuatan yang tepat guna.
Pada paper ini akan diperkenalkan sebagian sistem serta material perbaikan dan perkuatan yang bisa diaplikasikan, dan kontrol mutu selama dan sesudah pengerjaan pengerjaan pembenaran dan perkuatan. Selain itu juga dibahas mengenai pengaplikasian Self Compacting Concrete (SCC) pada cara perkuatan

Jasa Injeksi Beton di Pacitan seperti kita kenal segala, pada dikala ini dengan makin banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan struktur ataupun non-struktur; pada saat masa layannya maupun pada ketika pelaksanaan pembangunan; yang diakibatkan oleh unsur dari bangunan itu sendiri maupun unsur dari luar. Dimana wujud dan tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari yang ringan hingga berat.

Dengan adanya tuntutan bahwa bangunan yang mengalami kerusakan harus telah bisa secepatnya difungsikan kembali, karenanya perlu adanya penanganan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi, bagus dengan mengerjakan pembenaran ataupun perkuatan. Seringkali dengan terbatasnya waktu, karenanya pembetulan atau perkuatan yang dikerjakan tak melihat sebagian kaidah yang terkait dengan kapasitas struktur dan prosedur pelaksanan serta kontrol mutu.

Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil pembenaran dan perkuatan yang pas guna dan menempuh sasaran yang telah diatur, karenanya perlu dijalankan investigasi untuk menerima data-data kerusakan baik melalui pengamatan visual ataupun dengan bantuan pengujian non-destructive ataupun semi destructive dan mereview dokumen dari struktur yang ada. Dari hasil investigasi hal yang demikian, kemudian dijalankan analisa dan evaluasi pada struktur hal yang demikian untuk memastikan apakah kerusakan yang terjadi cuma perlu perbaikan atau perlu perkuatan atau dalam kondisi yang terjelek struktur yang mengalami kerusakan mesti dikerjakan pembongkaran dan dibangun struktur baru.

Sistem Dan Material Pembenaran

Penentuan sistem dan material pembenaran lazimnya tergantung pada macam kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, peralatan yang tersedia, kemampuan kekuatan pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan progres, waktu proses dan biaya perbaikan.

Tipe kerusakan yang sering kali terjadi ialah kerusakan berupa keretakan dan spalling (terlepasnya bagian beton).

Keretakan

Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur lazimnya terjadi pada unsur struktur beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, dapat digunakan metode injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau hanya melaksanakan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, diterapkan sistem injeksi dengan material epoxy yang mempunyai viskositas yang rendah, sehingga dapat mengisi dan sekalian merekatkan kembali bagian beton yang terpisah.
Pelaksanaan injeksi bisa dijalankan secara manual maupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya keretakan.

Spalling

Cara pembetulan pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

Patching

Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan zona yang tidak luas, dapat diterapkan sistem patching.
Cara pembenaran ini yaitu cara pembetulan manual, dengan mengerjakan penempelan mortar secara manual. Pada dikala pengerjaan yang sepatutnya dilihat yakni penekanan pada dikala mortar ditempelkan; sehingga benar-benar diperoleh hasil yang padat.
Material yang diterapkan patut memiliki sifat gampang dilaksanakan, tak susut dan tak jatuh setelah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang bisa dipasang setiap lapis), khususnya untuk pekerjaan pembenaran overhead. Umumnya yang diaplikasikan yaitu monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, bisa digunakan cara grouting, yakni sistem pembetulan dengan melaksanakan pengecoran mengaplikasikan bahan non-shrink mortar.
Metode ini bisa dilaksanakan secara manual (gravitasi) atau memakai pompa.
Pada sistem pembenaran ini yang perlu dipandang adalah bekisting yang terpasang wajib benar-benar kedap, agar tidak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan seharusnya kuat agar kapabel menahan tekanan dari bahan grouting.
Material yang dipakai semestinya memiliki sifat mengalir dan tidak susut. Lazimnya digunakan bahan dasar semen atau cat epoxy.

Shotcrete (Beton Tembak)

Jika spalling yang terjadi pada area yang betul-betul luas, karenanya sebaiknya dipakai cara Shot-crete. Pada cara ini tak diperlukan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada lazimnya.
Sistem shotcrete ada dua sistim adalah dry-mix dan wet-mix.
Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga kualitas dari beton yang ditembakkan amat tergantung pada keahlian tenaga yang mengendalikan selang, yang mengatur jumlah air. Tetapi sistim ini betul-betul gampang dalam perawatan mesin shotcretenya, karena tidak pernah terjadi ‘blocking’.
Pada sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga kwalitas beton yang ditembakkan lebih seragam. Melainkan sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi apabila hingga terjadi ‘blocking’.
Pada metode shotcrete, biasanya digunakan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Sistem perbaikan lainnya untuk memperbaiki kerusakan berupa spalling yang cukup dalam yaitu dengan cara Grout Preplaced Aggregat. Pada sistem ini beton yang dihasilkan yaitu dengan metode menempatkan sejumlah agregat (lazimnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, setelah itu dilakukan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
Material grout yang lazimnya diaplikasikan merupakan polymer grout, yang mempunyai flow cukup tinggi dan tak susut.

Sistem Dan Material Perkuatan

Dalam pemilihan sistem perkuatan, sepatutnya dipandang beberapa hal adalah kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, peralatan yang tersedia, kecakapan kekuatan pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan cara kerja, waktu pengerjaan dan tarif perkuatan.

Sistem perkuatan yang lazimnya dikerjakan yakni :

  • Memperpendek rentang dari struktur dengan konstruksi beton ataupun dengan konstruksi baja.
    Tujuannya ialah memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, namun seharusnya ditelaah ulang pengaruh dari perpendekan rentang ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam tersebut. Umumnya dikerjakan dengan menambah balok atau kolom baik dari beton ataupun dari baja.
  • Memperbesar dimensi ketimbang konstruksi beton.
    Biasanya diterapkan beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture beton generasi baru, dimungkinkan untuk menciptakan beton yang dapat memadat sendiri (self compacting concrete), dibahas di komponen 4 – Self Compacting Concrete. Imbas dari penambahan dimensi tersebut, maka patut dilihat bahwa secara keseluruhan bobot dari Bangunan tersebut bertambah, sehingga mesti dilaksanakan analisa secara menyeluruh dari struktur atas sampai pondasi.
  • Menambah plat baja. Tujuan dari penambahan ini adalah untuk menambah energi pada komponen tarik dari struktur Bangunan. Didalam penambahan plat baja tersebut, seharusnya dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur yang ada, lazimnya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton dipakai epoxy adhesive.
  • Melakukan external prestressing. Dengan sistem ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan mengerjakan prestress di luar struktur, bukan didalam seperti pada struktur baru. Menerapkan perlu dilihat yakni penempatan anchor head, sehingga tidak menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada.
    Material yang umumnya diaplikasikan adalah baja prestress, melainkan pada saat ini telah mulai dipakai bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).
  • Bentuk FRP (Fibre Reinforced Polymer)
    Prinsip ketimbang penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, adalah menambah daya di bagian tarik dari struktur. FRP yang kerap diterapkan pada perkuatan struktur yakni dari bahan carbon, aramid dan glass. Bentuk FRP yang sering dipakai pada perkuatan struktur adalah Plate / Composite dan Fabric / Wrap. Bentuk plate lebih tepat sasaran dan efisien untuk perkuatan lentur baik pada balok ataupun plat serta pada dinding; sedang bentuk wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas bobot axial dan geser pada kolom./li>

Informasi Lengkap Pemesanan

Google Maps: https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1mam0F9p_pMJ6kDE8x3Wz9JTFKz-RbGqj&ll=-6.252810003415505%2C106.831905&z=16
Note: https://www.facebook.com/notes/distributor-of-industrial-supply/kontraktor-jasa-injeksi-beton/1785191041780775/
Event: https://www.facebook.com/events/1732979133431399/
Portfolio Produk: https://www.facebook.com/1681607345472479/photos/?tab=album&album_id=1685055988460948
Behance: https://www.behance.net/gallery/60202959/Jasa-Injeksi-Beton