Jasa Injeksi / Suntik Beton Professional Medan

January 19, 2018 syamsul alam 0 Comments

harga tabung injeksi beton

Koreksi Dan Perkuatan Struktur Beton

Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan pada dikala masa layannya maupun pada saat proses konstruksi, maka diperlukan pengetahuan mengenai teknologi pembenaran dan perkuatan yang pas guna.
Pada paper ini akan diberi tahu beberapa metode serta material koreksi dan perkuatan yang dapat digunakan, dan kontrol kualitas selama dan sesudah pelaksanaan cara kerja pembetulan dan perkuatan. Kecuali itu juga dibahas mengenai pengaplikasian Self Compacting Concrete (SCC) pada metode perkuatan

Jasa Injeksi Beton di Medan seperti kita ketahui segala, pada saat ini dengan makin banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan struktur ataupun non-struktur; pada saat masa layannya ataupun pada dikala cara kerja pembangunan; yang diakibatkan oleh faktor dari bangunan itu sendiri ataupun unsur dari luar. Dimana bentuk dan tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari yang ringan hingga berat.

Dengan adanya tuntutan bahwa bangunan yang mengalami kerusakan sepatutnya telah dapat secepatnya difungsikan kembali, karenanya perlu adanya penanganan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi, baik dengan mengerjakan pembetulan ataupun perkuatan. Seringkali dengan terbatasnya waktu, maka pembenaran atau perkuatan yang dilakukan tak mengamati sebagian kaidah yang berkaitan dengan kapasitas struktur dan prosedur pelaksanan serta kontrol mutu.

Oleh sebab itu untuk mendapatkan hasil pembetulan dan perkuatan yang pas guna dan mencapai sasaran yang sudah ditetapkan, maka perlu dilaksanakan investigasi untuk menerima data-data kerusakan bagus lewat pengamatan visual ataupun dengan bantuan pengujian non-destructive maupun semi destructive dan mereview dokumen dari struktur yang ada. Dari hasil investigasi hal yang demikian, kemudian dilakukan analisa dan evaluasi pada struktur hal yang demikian untuk memastikan apakah kerusakan yang terjadi cuma perlu perbaikan atau perlu perkuatan atau dalam situasi yang terjelek struktur yang mengalami kerusakan sepatutnya dijalankan pembongkaran dan dibangun struktur baru.

Metode Dan Material Perbaikan

Penentuan metode dan material koreksi lazimnya tergantung pada ragam kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, perlengkapan yang tersedia, kecakapan tenaga pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan proses, waktu proses dan biaya pembenaran.

Tipe kerusakan yang acap kali terjadi merupakan kerusakan berupa keretakan dan spalling (terlepasnya komponen beton).

Keretakan

Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur biasanya terjadi pada unsur struktur beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, bisa digunakan metode injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau cuma melaksanakan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, diterapkan sistem injeksi dengan material epoxy yang memiliki viskositas yang rendah, sehingga dapat mengisi dan sekalian melekatkan kembali bagian beton yang terpisah.
Progres injeksi dapat dilakukan secara manual ataupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya keretakan.

Spalling

Sistem perbaikan pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

Patching

Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan zona yang tidak luas, bisa diaplikasikan cara patching.
Cara pembenaran ini yakni sistem pembenaran manual, dengan menjalankan penempelan mortar secara manual. Pada dikala pengerjaan yang mesti diamati yaitu penekanan pada dikala mortar dilekatkan; sehingga benar-benar didapatkan hasil yang padat.
Material yang dipakai patut memiliki sifat gampang dilakukan, tak susut dan tak jatuh sesudah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang dapat dipasang tiap-tiap lapis), terutamanya untuk profesi koreksi overhead. Lazimnya yang diterapkan yaitu monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, bisa diaplikasikan metode grouting, yakni cara pembenaran dengan menjalankan pengecoran memakai bahan non-shrink mortar.
Cara ini dapat dilakukan secara manual (gravitasi) atau menggunakan pompa.
Pada metode pembetulan ini yang perlu diperhatikan yaitu bekisting yang terpasang semestinya benar-benar kedap, supaya tak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan semestinya kuat agar cakap membendung tekanan dari bahan grouting.
Material yang digunakan harus mempunyai sifat mengalir dan tidak susut. Umumnya dipakai bahan dasar semen atau cat epoxy.

Shotcrete (Beton Tembak)

Jika spalling yang terjadi pada zona yang sungguh-sungguh luas, maka sebaiknya dipakai cara Shot-crete. Pada cara ini tidak diperlukan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada biasanya.
Metode shotcrete ada dua sistim yaitu dry-mix dan wet-mix.
Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga kwalitas dari beton yang ditembakkan amat tergantung pada keahlian daya yang mengendalikan selang, yang mengendalikan jumlah air. Melainkan sistim ini sungguh-sungguh mudah dalam perawatan mesin shotcretenya, sebab tak pernah terjadi ‘blocking’.
Pada sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga mutu beton yang ditembakkan lebih seragam. Namun sistim ini membutuhkan perawatan mesin yang tinggi, apalagi sekiranya hingga terjadi ‘blocking’.
Pada sistem shotcrete, biasanya diaplikasikan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Sistem pembenaran lainnya untuk mengoreksi kerusakan berupa spalling yang cukup dalam yaitu dengan cara Grout Preplaced Aggregat. Pada sistem ini beton yang diciptakan ialah dengan cara menempatkan sejumlah agregat (lazimnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, sesudah itu dilaksanakan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
Material grout yang biasanya diaplikasikan ialah polymer grout, yang memiliki flow cukup tinggi dan tidak susut.

Cara Dan Material Perkuatan

Dalam pemilihan cara perkuatan, harus dilihat beberapa hal yaitu kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, kelengkapan yang tersedia, kemampuan daya pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan pelaksanaan, waktu proses dan tarif perkuatan.

Sistem perkuatan yang biasanya dilakukan yakni :

  • Memperpendek bentang dari struktur dengan konstruksi beton ataupun dengan konstruksi baja.
    Tujuannya yaitu memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, tapi wajib ditelaah ulang imbas dari perpendekan bentang ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam tersebut. Biasanya dijalankan dengan menambah balok atau kolom baik dari beton maupun dari baja.
  • Memperbesar dimensi ketimbang konstruksi beton.
    Biasanya digunakan beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture beton generasi baru, dimungkinkan untuk mewujudkan beton yang dapat memadat sendiri (self compacting concrete), dibahas di komponen 4 – Self Compacting Concrete. Imbas dari penambahan dimensi tersebut, karenanya wajib diperhatikan bahwa secara keseluruhan beban dari Bangunan hal yang demikian bertambah, sehingga mesti dijalankan analisa secara menyeluruh dari struktur atas hingga pondasi.
  • Menambah plat baja. Tujuan dari penambahan ini yakni untuk menambah energi pada komponen tarik dari struktur Bangunan. Didalam penambahan plat baja hal yang demikian, seharusnya dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur yang ada, umumnya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton diaplikasikan epoxy adhesive.
  • Melaksanakan external prestressing. Dengan sistem ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan mengerjakan prestress di luar struktur, bukan didalam seperti pada struktur baru. Menerapkan perlu dipandang yakni penempatan anchor head, sehingga tidak menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada.
    Material yang umumnya digunakan yaitu baja prestress, namun pada ketika ini telah mulai diaplikasikan bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).
  • Wujud FRP (Fibre Reinforced Polymer)
    Prinsip ketimbang penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, yakni menambah tenaga di bagian tarik dari struktur. FRP yang kerap dipakai pada perkuatan struktur merupakan dari bahan carbon, aramid dan glass. Bentuk FRP yang sering kali digunakan pada perkuatan struktur ialah Plate / Composite dan Fabric / Wrap. Wujud plate lebih tepat sasaran dan efisien untuk perkuatan lentur baik pada balok maupun plat serta pada dinding; sedang format wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas beban axial dan geser pada kolom./li>

Informasi Lengkap Pemesanan

Google Maps: https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1mam0F9p_pMJ6kDE8x3Wz9JTFKz-RbGqj&ll=-6.252810003415505%2C106.831905&z=16
Note: https://www.facebook.com/notes/distributor-of-industrial-supply/kontraktor-jasa-injeksi-beton/1785191041780775/
Event: https://www.facebook.com/events/1732979133431399/
Portfolio Produk: https://www.facebook.com/1681607345472479/photos/?tab=album&album_id=1685055988460948
Behance: https://www.behance.net/gallery/60202959/Jasa-Injeksi-Beton