Jasa Injeksi / Suntik Beton Professional Mataram

March 5, 2018 syamsul alam 0 Comments

jasa injeksi beton

Pembetulan Dan Perkuatan Struktur Beton

Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan pada ketika masa layannya maupun pada ketika pelaksanaan konstruksi, karenanya dibutuhkan pengetahuan mengenai teknologi perbaikan dan perkuatan yang tepat guna.
Pada paper ini akan diperkenalkan sebagian metode serta material pembenaran dan perkuatan yang bisa dipakai, dan kontrol mutu selama dan setelah pelaksanaan cara kerja perbaikan dan perkuatan. Kecuali itu juga dibahas mengenai penerapan Self Compacting Concrete (SCC) pada cara perkuatan

Jasa Injeksi Beton di Mataram seperti kita kenal segala, pada saat ini dengan makin banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan struktur ataupun non-struktur; pada dikala masa layannya maupun pada dikala cara kerja pembangunan; yang diakibatkan oleh unsur dari bangunan itu sendiri maupun faktor dari luar. Dimana bentuk dan tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari yang ringan hingga berat.

Dengan adanya tuntutan bahwa bangunan yang mengalami kerusakan seharusnya sudah bisa secepatnya difungsikan kembali, maka perlu adanya penanganan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi, bagus dengan melaksanakan koreksi maupun perkuatan. Seringkali dengan terbatasnya waktu, karenanya koreksi atau perkuatan yang dijalankan tidak memandang sebagian kaidah yang terkait dengan kapasitas struktur dan prosedur pelaksanan serta kontrol kualitas.

Oleh karena itu untuk menerima hasil pembenaran dan perkuatan yang pas guna dan menempuh target yang telah ditetapkan, maka perlu dijalankan investigasi untuk mendapatkan data-data kerusakan baik melalui pengamatan visual ataupun dengan bantuan pengujian non-destructive ataupun semi destructive dan mereview dokumen dari struktur yang ada. Dari hasil investigasi hal yang demikian, kemudian dikerjakan analisis dan evaluasi pada struktur tersebut untuk memutuskan apakah kerusakan yang terjadi cuma perlu perbaikan atau perlu perkuatan atau dalam situasi yang terjelek struktur yang mengalami kerusakan seharusnya dilaksanakan pembongkaran dan dibangun struktur baru.

Metode Dan Material Pembenaran

Penentuan cara dan material perbaikan biasanya tergantung pada variasi kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, perlengkapan yang tersedia, kemampuan kekuatan pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan cara kerja, waktu cara kerja dan biaya koreksi.

Macam kerusakan yang tak jarang terjadi merupakan kerusakan berupa keretakan dan spalling (terlepasnya komponen beton).

Keretakan

Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur biasanya terjadi pada unsur struktur beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, dapat diaplikasikan sistem injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau hanya melakukan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, dipakai metode injeksi dengan material epoxy yang mempunyai viskositas yang rendah, sehingga bisa mengisi dan sekaligus melekatkan kembali komponen beton yang terpisah.
Progres injeksi bisa dilakukan secara manual maupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya keretakan.

Spalling

Metode koreksi pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

Patching

Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan zona yang tak luas, bisa diaplikasikan metode patching.
Metode koreksi ini ialah sistem koreksi manual, dengan mengerjakan penempelan mortar secara manual. Pada saat proses yang harus diamati yaitu penekanan pada saat mortar dilekatkan; sehingga benar-benar diperoleh hasil yang padat.
Material yang digunakan harus memiliki sifat mudah dijalankan, tidak susut dan tidak jatuh sesudah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang bisa dipasang tiap lapis), secara khusus untuk profesi pembenaran overhead. Biasanya yang dipakai yaitu monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, bisa dipakai sistem grouting, merupakan sistem pembetulan dengan mengerjakan pengecoran mengaplikasikan bahan non-shrink mortar.
Metode ini bisa dilaksanakan secara manual (gravitasi) atau menggunakan pompa.
Pada sistem pembenaran ini yang perlu dilihat yaitu bekisting yang terpasang harus benar-benar kedap, supaya tidak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan semestinya kuat agar mampu membendung tekanan dari bahan grouting.
Material yang diterapkan patut mempunyai sifat mengalir dan tidak susut. Biasanya dipakai bahan dasar semen atau cat epoxy.

Shotcrete (Beton Tembak)

Apabila spalling yang terjadi pada area yang betul-betul luas, karenanya sebaiknya diaplikasikan sistem Shot-crete. Pada cara ini tidak dibutuhkan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada lazimnya.
Cara shotcrete ada dua sistim adalah dry-mix dan wet-mix.
Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga kualitas dari beton yang ditembakkan betul-betul tergantung pada keahlian tenaga yang mengatur selang, yang mengontrol jumlah air. Melainkan sistim ini betul-betul mudah dalam perawatan mesin shotcretenya, sebab tidak pernah terjadi ‘blocking’.
Pada sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga kwalitas beton yang ditembakkan lebih seragam. Namun sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi kalau hingga terjadi ‘blocking’.
Pada sistem shotcrete, biasanya diterapkan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Metode perbaikan lainnya untuk membetulkan kerusakan berupa spalling yang cukup dalam ialah dengan sistem Grout Preplaced Aggregat. Pada cara ini beton yang dibuat merupakan dengan metode menempatkan sejumlah agregat (lazimnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, sesudah itu dilaksanakan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
Material grout yang umumnya diaplikasikan ialah polymer grout, yang memiliki flow cukup tinggi dan tak susut.

Metode Dan Material Perkuatan

Dalam pemilihan cara perkuatan, sepatutnya dipandang beberapa hal ialah kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, perlengkapan yang tersedia, kemampuan energi pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan cara kerja, waktu progres dan biaya perkuatan.

Cara perkuatan yang umumnya dijalankan yakni :

  • Memperpendek bentang dari struktur dengan konstruksi beton ataupun dengan konstruksi baja.
    Tujuannya ialah memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, namun patut dianalisa ulang pengaruh dari perpendekan rentang ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam hal yang demikian. Umumnya dikerjakan dengan menambah balok atau kolom baik dari beton maupun dari baja.
  • Memperbesar dimensi daripada konstruksi beton.
    Lazimnya diterapkan beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture beton generasi baru, dimungkinkan untuk menciptakan beton yang dapat memadat sendiri (self compacting concrete), dibahas di komponen 4 – Self Compacting Concrete. Imbas dari penambahan dimensi hal yang demikian, maka seharusnya diperhatikan bahwa secara keseluruhan bobot dari Bangunan hal yang demikian bertambah, sehingga patut dilaksanakan analitik secara menyeluruh dari struktur atas hingga pondasi.
  • Menambah plat baja. Tujuan dari penambahan ini merupakan untuk menambah tenaga pada komponen tarik dari struktur Bangunan. Didalam penambahan plat baja hal yang demikian, mesti dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur yang ada, lazimnya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton diterapkan epoxy adhesive.
  • Mengerjakan external prestressing. Dengan metode ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan menjalankan prestress di luar struktur, bukan didalam seperti pada struktur baru. Menggunakan perlu dilihat adalah penempatan anchor head, sehingga tidak menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada.
    Material yang umumnya diterapkan adalah baja prestress, melainkan pada saat ini sudah mulai dipakai bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).
  • Format FRP (Fibre Reinforced Polymer)
    Prinsip ketimbang penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, yakni menambah kekuatan di bagian tarik dari struktur. FRP yang acap kali digunakan pada perkuatan struktur merupakan dari bahan carbon, aramid dan glass. Format FRP yang sering kali diterapkan pada perkuatan struktur ialah Plate / Composite dan Fabric / Wrap. Format plate lebih tepat sasaran dan efisien untuk perkuatan lentur bagus pada balok ataupun plat serta pada dinding; sedang bentuk wrap lebih tepat sasaran dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas bobot axial dan geser pada kolom./li>

Informasi Lengkap Pemesanan

Google Maps: https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1mam0F9p_pMJ6kDE8x3Wz9JTFKz-RbGqj&ll=-6.252810003415505%2C106.831905&z=16
Note: https://www.facebook.com/notes/distributor-of-industrial-supply/kontraktor-jasa-injeksi-beton/1785191041780775/
Event: https://www.facebook.com/events/1732979133431399/
Portfolio Produk: https://www.facebook.com/1681607345472479/photos/?tab=album&album_id=1685055988460948
Behance: https://www.behance.net/gallery/60202959/Jasa-Injeksi-Beton