Jasa Injeksi / Suntik Beton Professional Magelang

January 18, 2018 syamsul alam 0 Comments

toko alat injeksi beton

Koreksi Dan Perkuatan Struktur Beton

Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan pada saat masa layannya maupun pada saat proses konstruksi, karenanya dibutuhkan pengetahuan mengenai teknologi koreksi dan perkuatan yang ideal guna.
Pada paper ini akan diperkenalkan sebagian sistem serta material koreksi dan perkuatan yang dapat digunakan, dan kontrol kualitas selama dan sesudah cara kerja cara kerja koreksi dan perkuatan. Selain itu juga dibahas mengenai pemakaian Self Compacting Concrete (SCC) pada cara perkuatan

Jasa Injeksi Beton di Magelang seperti kita kenal seluruh, pada ketika ini dengan makin banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan struktur ataupun non-struktur; pada dikala masa layannya ataupun pada saat progres pembangunan; yang diakibatkan oleh faktor dari bangunan itu sendiri ataupun faktor dari luar. Dimana bentuk dan tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari yang ringan sampai berat.

Dengan adanya tuntutan bahwa bangunan yang mengalami kerusakan patut sudah dapat secepatnya difungsikan kembali, karenanya perlu adanya penanganan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi, baik dengan menjalankan koreksi maupun perkuatan. Seringkali dengan terbatasnya waktu, maka pembenaran atau perkuatan yang dikerjakan tak melihat beberapa kaidah yang berkaitan dengan kapasitas struktur dan prosedur pelaksanan serta kontrol kualitas.

Oleh sebab itu untuk menerima hasil pembenaran dan perkuatan yang pas guna dan mencapai target yang telah ditentukan, karenanya perlu dilaksanakan investigasi untuk menerima data-data kerusakan bagus melewati pengamatan visual ataupun dengan bantuan pengujian non-destructive maupun semi destructive dan mereview dokumen dari struktur yang ada. Dari hasil investigasi hal yang demikian, kemudian dilaksanakan analitik dan evaluasi pada struktur hal yang demikian untuk mempertimbangkan apakah kerusakan yang terjadi cuma perlu koreksi atau perlu perkuatan atau dalam keadaan yang terjelek struktur yang mengalami kerusakan seharusnya dilakukan pembongkaran dan dibangun struktur baru.

Metode Dan Material Perbaikan

Penentuan metode dan material perbaikan biasanya tergantung pada ragam kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, perlengkapan yang tersedia, kemampuan daya pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan cara kerja, waktu pengerjaan dan tarif pembenaran.

Tipe kerusakan yang kerap terjadi yakni kerusakan berupa keretakan dan spalling (terlepasnya bagian beton).

Keretakan

Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur umumnya terjadi pada unsur struktur beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, dapat diaplikasikan cara injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau cuma menjalankan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, digunakan metode injeksi dengan material epoxy yang mempunyai viskositas yang rendah, sehingga dapat mengisi dan sekalian merekatkan kembali komponen beton yang terpisah.
Cara injeksi dapat dijalankan secara manual ataupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya keretakan.

Spalling

Metode pembenaran pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

Patching

Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan zona yang tak luas, bisa dipakai metode patching.
Cara koreksi ini yakni cara perbaikan manual, dengan menjalankan penempelan mortar secara manual. Pada ketika pengerjaan yang semestinya dilihat ialah penekanan pada dikala mortar direkatkan; sehingga benar-benar didapatkan hasil yang padat.
Material yang diaplikasikan wajib mempunyai sifat gampang dilaksanakan, tidak susut dan tak jatuh sesudah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang bisa dipasang setiap lapis), secara khusus untuk pekerjaan perbaikan overhead. Biasanya yang digunakan yaitu monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, dapat diterapkan sistem grouting, yaitu cara koreksi dengan menjalankan pengecoran menerapkan bahan non-shrink mortar.
Metode ini bisa dijalankan secara manual (gravitasi) atau memakai pompa.
Pada metode pembenaran ini yang perlu diperhatikan yaitu bekisting yang terpasang wajib benar-benar kedap, supaya tak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan seharusnya kuat agar cakap menahan tekanan dari bahan grouting.
Material yang diaplikasikan semestinya mempunyai sifat mengalir dan tidak susut. Biasanya diaplikasikan bahan dasar semen atau cat epoxy.

Shotcrete (Beton Tembak)

Sekiranya spalling yang terjadi pada area yang betul-betul luas, maka sebaiknya diterapkan sistem Shot-crete. Pada metode ini tak dibutuhkan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada umumnya.
Cara shotcrete ada dua sistim adalah dry-mix dan wet-mix.
Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga kualitas dari beton yang ditembakkan sungguh-sungguh tergantung pada keahlian kekuatan yang mengontrol selang, yang mengontrol jumlah air. Tetapi sistim ini sangat mudah dalam perawatan mesin shotcretenya, sebab tak pernah terjadi ‘blocking’.
Pada sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran berair, sehingga mutu beton yang ditembakkan lebih seragam. Tetapi sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi apabila sampai terjadi ‘blocking’.
Pada cara shotcrete, umumnya digunakan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Sistem pembetulan lainnya untuk mengoreksi kerusakan berupa spalling yang cukup dalam ialah dengan sistem Grout Preplaced Aggregat. Pada sistem ini beton yang dihasilkan adalah dengan cara menempatkan sejumlah agregat (biasanya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, setelah itu dilaksanakan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
Material grout yang umumnya diaplikasikan yaitu polymer grout, yang mempunyai flow cukup tinggi dan tak susut.

Cara Dan Material Perkuatan

Dalam pemilihan cara perkuatan, seharusnya diamati beberapa hal merupakan kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, perlengkapan yang tersedia, kecakapan daya pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan proses, waktu progres dan tarif perkuatan.

Metode perkuatan yang umumnya dilakukan adalah :

  • Memperpendek rentang dari struktur dengan konstruksi beton ataupun dengan konstruksi baja.
    Tujuannya yaitu memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, namun semestinya dianalisis ulang dampak dari perpendekan rentang ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam tersebut. Umumnya dijalankan dengan menambah balok atau kolom baik dari beton ataupun dari baja.
  • Memperbesar dimensi ketimbang konstruksi beton.
    Umumnya dipakai beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture beton generasi baru, dimungkinkan untuk mewujudkan beton yang dapat memadat sendiri (self compacting concrete), dibahas di komponen 4 – Self Compacting Concrete. Imbas dari penambahan dimensi hal yang demikian, karenanya seharusnya dilihat bahwa secara keseluruhan muatan dari Bangunan tersebut bertambah, sehingga patut dilakukan analitik secara menyeluruh dari struktur atas sampai pondasi.
  • Menambah plat baja. Tujuan dari penambahan ini merupakan untuk menambah energi pada komponen tarik dari struktur Bangunan. Didalam penambahan plat baja tersebut, seharusnya dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur yang ada, lazimnya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton dipakai epoxy adhesive.
  • Menjalankan external prestressing. Dengan cara ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan menjalankan prestress di luar struktur, bukan didalam seperti pada struktur baru. Menggunakan perlu diamati merupakan penempatan anchor head, sehingga tak menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada.
    Material yang umumnya diaplikasikan adalah baja prestress, tetapi pada saat ini sudah mulai diaplikasikan bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).
  • Wujud FRP (Fibre Reinforced Polymer)
    Prinsip ketimbang penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, merupakan menambah tenaga di komponen tarik dari struktur. FRP yang sering kali dipakai pada perkuatan struktur yakni dari bahan carbon, aramid dan glass. Format FRP yang kerap kali digunakan pada perkuatan struktur adalah Plate / Composite dan Fabric / Wrap. Wujud plate lebih tepat sasaran dan efisien untuk perkuatan lentur bagus pada balok maupun plat serta pada dinding; sedang bentuk wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas bobot axial dan geser pada kolom./li>

Informasi Lengkap Pemesanan

Google Maps: https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1mam0F9p_pMJ6kDE8x3Wz9JTFKz-RbGqj&ll=-6.252810003415505%2C106.831905&z=16
Note: https://www.facebook.com/notes/distributor-of-industrial-supply/kontraktor-jasa-injeksi-beton/1785191041780775/
Event: https://www.facebook.com/events/1732979133431399/
Portfolio Produk: https://www.facebook.com/1681607345472479/photos/?tab=album&album_id=1685055988460948
Behance: https://www.behance.net/gallery/60202959/Jasa-Injeksi-Beton