Jasa Injeksi / Suntik Beton Professional Jambi

March 26, 2017 syamsul alam 0 Comments

harga injeksi beton

Perbaikan Dan Perkuatan Struktur Beton

Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan pada saat masa layannya maupun pada dikala cara kerja konstruksi, maka dibutuhkan pengetahuan mengenai teknologi koreksi dan perkuatan yang ideal guna.
Pada paper ini akan dipersembahkan beberapa sistem serta material koreksi dan perkuatan yang bisa dipakai, dan kontrol kwalitas selama dan sesudah progres proses perbaikan dan perkuatan. Selain itu juga dibahas mengenai penggunaan Self Compacting Concrete (SCC) pada sistem perkuatan

Jasa Injeksi Beton di Jambi seperti kita ketahui segala, pada dikala ini dengan makin banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan struktur maupun non-struktur; pada ketika masa layannya ataupun pada dikala pelaksanaan pembangunan; yang diakibatkan oleh faktor dari bangunan itu sendiri ataupun elemen dari luar. Dimana wujud dan tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari yang ringan sampai berat.

Dengan adanya tuntutan bahwa bangunan yang mengalami kerusakan patut telah bisa secepatnya difungsikan kembali, karenanya perlu adanya penanganan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi, bagus dengan menjalankan pembenaran maupun perkuatan. Seringkali dengan terbatasnya waktu, karenanya pembetulan atau perkuatan yang dikerjakan tak melihat beberapa kaidah yang berhubungan dengan kapasitas struktur dan prosedur pelaksanan serta kontrol mutu.

Oleh sebab itu untuk menerima hasil pembenaran dan perkuatan yang pas guna dan mencapai target yang sudah ditetapkan, maka perlu dikerjakan investigasi untuk menerima data-data kerusakan bagus melalui pengamatan visual maupun dengan bantuan pengujian non-destructive maupun semi destructive dan mereview dokumen dari struktur yang ada. Dari hasil investigasi hal yang demikian, kemudian dilaksanakan analisis dan evaluasi pada struktur hal yang demikian untuk memastikan apakah kerusakan yang terjadi hanya perlu pembenaran atau perlu perkuatan atau dalam kondisi yang terjelek struktur yang mengalami kerusakan semestinya dijalankan pembongkaran dan dibangun struktur baru.

Metode Dan Material Pembetulan

Penentuan cara dan material koreksi lazimnya tergantung pada tipe kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, perlengkapan yang tersedia, kemampuan kekuatan pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan cara kerja, waktu progres dan tarif pembenaran.

Macam kerusakan yang tak jarang terjadi yaitu kerusakan berupa keretakan dan spalling (terlepasnya bagian beton).

Keretakan

Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur biasanya terjadi pada faktor struktur beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, dapat diaplikasikan cara injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau cuma menjalankan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, digunakan metode injeksi dengan material epoxy yang memiliki viskositas yang rendah, sehingga bisa mengisi dan sekalian merekatkan kembali bagian beton yang terpisah.
Pelaksanaan injeksi bisa dijalankan secara manual ataupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya keretakan.

Spalling

Metode pembetulan pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

Patching

Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan zona yang tidak luas, dapat diaplikasikan cara patching.
Cara perbaikan ini merupakan sistem koreksi manual, dengan melakukan penempelan mortar secara manual. Pada ketika cara kerja yang mesti diperhatikan yakni penekanan pada saat mortar direkatkan; sehingga benar-benar diperoleh hasil yang padat.
Material yang diaplikasikan harus mempunyai sifat mudah dilaksanakan, tidak susut dan tidak jatuh setelah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang bisa dipasang setiap lapis), khususnya untuk pekerjaan pembetulan overhead. Lazimnya yang dipakai yaitu monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, dapat digunakan sistem grouting, yaitu sistem koreksi dengan melakukan pengecoran menggunakan bahan non-shrink mortar.
Sistem ini dapat dikerjakan secara manual (gravitasi) atau menerapkan pompa.
Pada cara perbaikan ini yang perlu diamati yaitu bekisting yang terpasang semestinya benar-benar kedap, supaya tak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan seharusnya kuat agar cakap membendung tekanan dari bahan grouting.
Material yang digunakan semestinya mempunyai sifat mengalir dan tak susut. Biasanya digunakan bahan dasar semen atau cat epoxy.

Shotcrete (Beton Tembak)

Jikalau spalling yang terjadi pada zona yang betul-betul luas, maka sebaiknya diterapkan metode Shot-crete. Pada sistem ini tak dibutuhkan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada umumnya.
Sistem shotcrete ada dua sistim merupakan dry-mix dan wet-mix.
Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga kwalitas dari beton yang ditembakkan sungguh-sungguh tergantung pada keahlian daya yang membatasi selang, yang mengontrol jumlah air. Melainkan sistim ini amat gampang dalam perawatan mesin shotcretenya, sebab tidak pernah terjadi ‘blocking’.
Pada sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran berair, sehingga mutu beton yang ditembakkan lebih seragam. Melainkan sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi bila hingga terjadi ‘blocking’.
Pada cara shotcrete, biasanya diterapkan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Sistem pembetulan lainnya untuk mengkoreksi kerusakan berupa spalling yang cukup dalam ialah dengan metode Grout Preplaced Aggregat. Pada cara ini beton yang dijadikan yaitu dengan metode menempatkan sejumlah agregat (biasanya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, setelah itu dikerjakan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
Material grout yang umumnya digunakan adalah polymer grout, yang mempunyai flow cukup tinggi dan tidak susut.

Sistem Dan Material Perkuatan

Dalam pemilihan metode perkuatan, harus dilihat beberapa hal yaitu kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, kelengkapan yang tersedia, kecakapan tenaga pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan pengerjaan, waktu pelaksanaan dan biaya perkuatan.

Cara perkuatan yang lazimnya dilakukan merupakan :

  • Memperpendek bentang dari struktur dengan konstruksi beton ataupun dengan konstruksi baja.
    Tujuannya adalah memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, tetapi harus dikaji ulang dampak dari perpendekan rentang ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam tersebut. Lazimnya dilaksanakan dengan menambah balok atau kolom bagus dari beton maupun dari baja.
  • Memperbesar dimensi ketimbang konstruksi beton.
    Biasanya digunakan beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture beton generasi baru, dimungkinkan untuk menjadikan beton yang dapat memadat sendiri (self compacting concrete), dibahas di komponen 4 – Self Compacting Concrete. Akibat dari penambahan dimensi tersebut, karenanya patut diamati bahwa secara keseluruhan beban dari Bangunan tersebut bertambah, sehingga wajib dijalankan analisa secara menyeluruh dari struktur atas hingga pondasi.
  • Menambah plat baja. Tujuan dari penambahan ini ialah untuk menambah kekuatan pada bagian tarik dari struktur Bangunan. Didalam penambahan plat baja hal yang demikian, seharusnya dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur yang ada, biasanya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton digunakan epoxy adhesive.
  • Melaksanakan external prestressing. Dengan metode ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan melaksanakan prestress di luar struktur, bukan didalam seperti pada struktur baru. Menggunakan perlu dilihat yaitu penempatan anchor head, sehingga tidak menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada.
    Material yang biasanya diterapkan merupakan baja prestress, tapi pada saat ini telah mulai diaplikasikan bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).
  • Format FRP (Fibre Reinforced Polymer)
    Prinsip ketimbang penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, yakni menambah daya di bagian tarik dari struktur. FRP yang kerap kali diterapkan pada perkuatan struktur adalah dari bahan carbon, aramid dan glass. Wujud FRP yang sering diterapkan pada perkuatan struktur merupakan Plate / Composite dan Fabric / Wrap. Format plate lebih tepat sasaran dan efisien untuk perkuatan lentur bagus pada balok maupun plat serta pada dinding; sedang format wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas bobot axial dan geser pada kolom./li>

Informasi Lengkap Pemesanan

Google Maps: https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1mam0F9p_pMJ6kDE8x3Wz9JTFKz-RbGqj&ll=-6.252810003415505%2C106.831905&z=16
Note: https://www.facebook.com/notes/distributor-of-industrial-supply/kontraktor-jasa-injeksi-beton/1785191041780775/
Event: https://www.facebook.com/events/1732979133431399/
Portfolio Produk: https://www.facebook.com/1681607345472479/photos/?tab=album&album_id=1685055988460948
Behance: https://www.behance.net/gallery/60202959/Jasa-Injeksi-Beton