Jasa Injeksi / Suntik Beton Professional Jakarta Selatan

April 27, 2017 syamsul alam 0 Comments

harga injeksi beton per titik

Pembetulan Dan Perkuatan Struktur Beton

Dengan makin banyaknya struktur bangunan yang mengalami kerusakan pada saat masa layannya maupun pada saat pengerjaan konstruksi, karenanya dibutuhkan pengetahuan mengenai teknologi perbaikan dan perkuatan yang pas guna.
Pada paper ini akan diberi tahu sebagian metode serta material pembenaran dan perkuatan yang bisa diaplikasikan, dan kontrol kwalitas selama dan sesudah pengerjaan pengerjaan perbaikan dan perkuatan. Kecuali itu juga dibahas mengenai penerapan Self Compacting Concrete (SCC) pada metode perkuatan

Jasa Injeksi Beton di Jakarta Selatan seperti kita ketahui semua, pada dikala ini dengan makin banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan struktur ataupun non-struktur; pada saat masa layannya ataupun pada dikala cara kerja pembangunan; yang diakibatkan oleh faktor dari bangunan itu sendiri ataupun unsur dari luar. Dimana wujud dan tingkat kerusakan yang terjadi mulai dari yang ringan sampai berat.

Dengan adanya tuntutan bahwa bangunan yang mengalami kerusakan wajib telah dapat secepatnya difungsikan kembali, maka perlu adanya penanganan terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi, bagus dengan melakukan perbaikan ataupun perkuatan. Seringkali dengan terbatasnya waktu, maka perbaikan atau perkuatan yang dilaksanakan tidak melihat sebagian kaidah yang berkaitan dengan kapasitas struktur dan prosedur pelaksanan serta kontrol mutu.

Oleh karena itu untuk menerima hasil pembenaran dan perkuatan yang tepat guna dan mencapai target yang sudah ditentukan, maka perlu dijalankan investigasi untuk menerima data-data kerusakan bagus melewati pengamatan visual ataupun dengan bantuan pengujian non-destructive maupun semi destructive dan mereview dokumen dari struktur yang ada. Dari hasil investigasi hal yang demikian, kemudian dilakukan analisis dan evaluasi pada struktur hal yang demikian untuk memutuskan apakah kerusakan yang terjadi hanya perlu pembetulan atau perlu perkuatan atau dalam situasi yang terjelek struktur yang mengalami kerusakan harus dilaksanakan pembongkaran dan dibangun struktur baru.

Sistem Dan Material Pembenaran

Penentuan metode dan material pembenaran lazimnya tergantung pada tipe kerusakan yang ada, disamping besar dan luasnya kerusakan yang terjadi, lingkungan dimana struktur berada, kelengkapan yang tersedia, kesanggupan kekuatan pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan cara kerja, waktu pelaksanaan dan tarif perbaikan.

Jenis kerusakan yang kerap kali terjadi merupakan kerusakan berupa keretakan dan spalling (terlepasnya bagian beton).

Keretakan

Keretakan dibedakan retak struktur dan non-struktur. Retak struktur umumnya terjadi pada unsur struktur beton bertulang, sedang retak non-struktur terjadi dinding bata atau dinding non-beton lainnya.
Untuk retak non-struktur, bisa diterapkan sistem injeksi dengan material pasta semen yang dicampur dengan expanding agent serta latex atau cuma melaksanakan sealing saja dengan material polymer mortar atau polyurethane sealant.
Sedang pada retak struktur, diterapkan cara injeksi dengan material epoxy yang memiliki viskositas yang rendah, sehingga bisa mengisi dan sekaligus menempelkan kembali komponen beton yang terpisah.
Pengerjaan injeksi dapat dijalankan secara manual ataupun dengan mesin yang bertekanan, tergantung pada lebar dan dalamnya keretakan.

Spalling

Cara pembenaran pada kerusakan spalling, tergantung pada besar dan dalamnya spalling yang terjadi.

Patching

Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan zona yang tak luas, bisa diaplikasikan cara patching.
Sistem perbaikan ini yakni metode perbaikan manual, dengan melaksanakan penempelan mortar secara manual. Pada ketika progres yang wajib diperhatikan ialah penekanan pada ketika mortar direkatkan; sehingga benar-benar diperoleh hasil yang padat.
Material yang digunakan sepatutnya mempunyai sifat gampang dijalankan, tak susut dan tak jatuh setelah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang bisa dipasang tiap lapis), terlebih untuk pekerjaan pembetulan overhead. Umumnya yang diterapkan yaitu monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

Grouting

Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, dapat digunakan metode grouting, merupakan sistem koreksi dengan mengerjakan pengecoran memakai bahan non-shrink mortar.
Metode ini dapat dilakukan secara manual (gravitasi) atau mengaplikasikan pompa.
Pada metode koreksi ini yang perlu dipandang adalah bekisting yang terpasang seharusnya benar-benar kedap, agar tidak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan sepatutnya kuat supaya mampu membendung tekanan dari bahan grouting.
Material yang digunakan sepatutnya memiliki sifat mengalir dan tak susut. Umumnya dipakai bahan dasar semen atau cat epoxy.

Shotcrete (Beton Tembak)

Seandainya spalling yang terjadi pada zona yang amat luas, maka sebaiknya digunakan metode Shot-crete. Pada sistem ini tidak diperlukan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada biasanya.
Cara shotcrete ada dua sistim merupakan dry-mix dan wet-mix.
Pada sistim dry-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga mutu dari beton yang ditembakkan sangat tergantung pada keahlian kekuatan yang mengendalikan selang, yang membatasi jumlah air. Tapi sistim ini amat gampang dalam perawatan mesin shotcretenya, sebab tak pernah terjadi ‘blocking’.
Pada sistim wet-mix, campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga mutu beton yang ditembakkan lebih seragam. Tetapi sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi bila hingga terjadi ‘blocking’.
Pada metode shotcrete, biasanya digunakan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack)

Cara koreksi lainnya untuk mengkoreksi kerusakan berupa spalling yang cukup dalam yakni dengan metode Grout Preplaced Aggregat. Pada metode ini beton yang dihasilkan yakni dengan metode menempatkan sejumlah agregat (umumnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, sesudah itu dijalankan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
Material grout yang biasanya dipakai merupakan polymer grout, yang mempunyai flow cukup tinggi dan tak susut.

Cara Dan Material Perkuatan

Dalam pemilihan metode perkuatan, patut dilihat beberapa hal yaitu kapasitas struktur, lingkungan dimana struktur berada, kelengkapan yang tersedia, kemampuan energi pelaksana serta batasan-batasan dari pemilik seperti keterbatasan ruang kerja, kemudahan progres, waktu proses dan tarif perkuatan.

Sistem perkuatan yang umumnya dilaksanakan merupakan :

  • Memperpendek rentang dari struktur dengan konstruksi beton ataupun dengan konstruksi baja.
    Tujuannya yaitu memperkecil gaya-gaya dalam yang terjadi, tapi semestinya dianalisis ulang pengaruh dari perpendekan rentang ini yang menyebabkan perubahan dari gaya-gaya dalam tersebut. Lazimnya dikerjakan dengan menambah balok atau kolom bagus dari beton maupun dari baja.
  • Memperbesar dimensi daripada konstruksi beton.
    Biasanya diterapkan beton sebagai material untuk memperbesar dimensi struktur; dengan adanya admixture beton generasi baru, dimungkinkan untuk menghasilkan beton yang bisa memadat sendiri (self compacting concrete), dibahas di bagian 4 – Self Compacting Concrete. Akibat dari penambahan dimensi hal yang demikian, maka sepatutnya diamati bahwa secara keseluruhan bobot dari Bangunan tersebut bertambah, sehingga mesti dikerjakan analisa secara menyeluruh dari struktur atas hingga pondasi.
  • Menambah plat baja. Tujuan dari penambahan ini ialah untuk menambah tenaga pada komponen tarik dari struktur Bangunan. Didalam penambahan plat baja tersebut, harus dijamin bahwa plat baja menjadi satu kesatuan dengan struktur yang ada, biasanya untuk menjamin lekatan antara plat baja dengan struktur beton digunakan epoxy adhesive.
  • Mengerjakan external prestressing. Dengan cara ini, kapasitas struktur ditingkatkan dengan melaksanakan prestress di luar struktur, bukan didalam seperti pada struktur baru. Mengaplikasikan perlu diperhatikan adalah penempatan anchor head, sehingga tak menyebabkan perlemahan pada struktur yang ada.
    Material yang umumnya dipakai yakni baja prestress, namun pada dikala ini telah mulai dipakai bahan dari FRP (Fibre Reinforced Polymer).
  • Bentuk FRP (Fibre Reinforced Polymer)
    Prinsip daripada penambahan FRP sama seperti penambahan plat baja, yakni menambah energi di bagian tarik dari struktur. FRP yang sering kali diterapkan pada perkuatan struktur adalah dari bahan carbon, aramid dan glass. Format FRP yang sering digunakan pada perkuatan struktur ialah Plate / Composite dan Fabric / Wrap. Format plate lebih efektif dan efisien untuk perkuatan lentur bagus pada balok maupun plat serta pada dinding; sedang wujud wrap lebih efektif dan efisien untuk perkuatan geser pada balok serta untuk meningkatkan kapasitas beban axial dan geser pada kolom./li>

Informasi Lengkap Pemesanan

Google Maps: https://www.google.com/maps/d/u/0/viewer?mid=1mam0F9p_pMJ6kDE8x3Wz9JTFKz-RbGqj&ll=-6.252810003415505%2C106.831905&z=16
Note: https://www.facebook.com/notes/distributor-of-industrial-supply/kontraktor-jasa-injeksi-beton/1785191041780775/
Event: https://www.facebook.com/events/1732979133431399/
Portfolio Produk: https://www.facebook.com/1681607345472479/photos/?tab=album&album_id=1685055988460948
Behance: https://www.behance.net/gallery/60202959/Jasa-Injeksi-Beton